Puisi: Celoteh Anak Pinggiran

Celoteh Anak Pinggiran

Aku ingin menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Namun, Tuhan menginginkan aku untuk tetap berguru kepada alam.

Aku ingin makan makanan yang mahal di restorant-restorant berkelas dan bergengsi. Namun, Tuhan memberitahuku bahwa perut tidak menuntut makanan-makanan mahal berkelas.

Aku ingin menunggangi mobi-mobil mewah yang setan-setan diam-diam juga berhasrat ingin menungganginya. Namun, Tuhan memberiku dan juga mengajariku bagaimana agar aku mampu menunggangi keinginan dengan sabar dan ikhlas.

Aku ingin menjelajahi bumi, menikmati keindahan alam yang terbentang megah di plataran penjuru dunia, yang keindahannya seolah-olah diciptakan untuk menyaingi surga. Namun, Tuhan mengajakku menjelajahi hutan rimba, bukit-bukit terjal, hingga sampai di puncak gunung dan menyuruhku untuk meneriakkan "Allahu Akbar!!".

Aku ingin tidur lelap meskipun hanya sejenak untuk sekedar menikmati keindahan mimpi. Namun, lagi-lagi Tuhan membisikiku, "Bangunlah anak pinggiran, jangan kau habiskan umurmu hanya dengan mengejar mimpi indah dalam tidurmu. Karena mimpi hanyalah sebatas mimpi, yang akan tetap menjadi mimpi apabila tidak kau wujudkan melalui perjuanganmu".

Dan, aku ingin Tuhan mengabulkan permintaan yang terangkai dalam do'a-do'aku. Namun, Tuhan cuek-cuek saja dan berkata, "Emangnya ello siapa?".

Oleh: F Kalimosodo
Bondowoso, 04 April 2016.

0 Response to Puisi: Celoteh Anak Pinggiran

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah berkomentar.