Puisi: REVOLUSI

revolusi

Hingga saat itu tiba,
Aku akan datang dalam momentum kebangkitan
Dengan sebuah kemenangan besar
Yang tak pernah terkirakan dalam hitungan logika manusia.

Hingga saat itu tiba,
Akulah yang kelak akan melibas habis semua Sejarah
Sebab aku, akulah makhluk tertinggi, bukan Sejarah
Melainkan aku, dan akulah Kholifah di muka bumi.

Hingga saat itu tiba,
Serulah hati dalam satu tekad menuju bangkit
Laksana menara-menara yang gagah menantang amukan badai
Ataupun langkah derap tegap para serdadu
Sembari membusungkan dada tanda siap mati diberondong mortir dan moncong senjata
Karena jika mati akan menjadi Martir
Dan jika hidup, sebagai Pahlawan yang dielu-elu Rakyat.

Dan seandainyapun, telah tenggelam Sang Fajar di ufuk barat
Aku akan terbit dengan Matahariku entah besok entah lusa tetapi yang jelas pasti
Bahkan, andaikatapun kau halangi Aku dengan Gerhana,
Hingga gelap-gulita seisi Dunia,
Aku akan tetap melangkah dan meniti jalanku,
Sekalipun harus merangkak dan terseok-seok dalam peradaban.

Sekali bangkit, maka tetaplah bangkit
Bangkit untuk selama-lamanya
Bangkit yang tidak gentar terhadap corak dan pusaran Sejarah
Bangkit yang tak pernah mengenal kata lelah
Bangkit yang bukan hanya sekadar kata-kata
Tetapi bangkit yang penuh dengan semangat yang berkobar-kobar
Bangkit yang penuh dengan kobaran jiwa yang berapi-api
Bangkit yang penuh dengan amarah dan percaya diri
Dan bangkit yang penuh dengan tindakan dan do’a
Sekali maju, jangan pernah mundur ke belakang
Jikalau terpaksapun itu hanya selangkah
Tuk gapai maju seribu langkah.

Inilah Revolusi diri
Revolusinya Hamba-hamba yang bertaubat penuh ketaatan dan berbenah diri
Sebab Revolusi itu adalah Moral dan Akhlak.

Inilah Revolusi diri
Revolusinya Pemuda-pemudi yang haus dengan proses dan aktualisasi diri
Sebab Revolusi itu adalah percepatan dalam pencapaian prestasi.

Inilah Revolusi diri
Revolusinya para Tajir dan Konglomerat yang menjelma menjadi Sang Dermawan
Sebab Revolusi itu adalah kemakmuran ekonomi Rakyat.

Inilah Revolusi diri
Revolusinya para Umara’ dan U’lama yang menjadi tauladan diri
Sebab Revolusi itu adalah Amanah dan Politik Kekuasaan.

Inilah Revolusi diri
Revolusinya Masyarakat Dunia yang beradab
Sebab Revolusi itu adalah berbudaya dan berperadaban.

Inilah Revolusi diri
Revolusinya para Syuhada’ dan Kaum Revolusioner
Sebab Revolusi itu adalah konsistensi jiwa yang pantang menyerah dan tak takut mati
Tak peduli lapar melilit tubuh
Tak peduli aral melintang menghadang jalan
Tak peduli cinta dan benci membasmi hati
Karena gelanggang telah kita pilih
Di persada bumi Allah arena bangkit dan berjuang
Dengan jiwa yang tidak pernah merengek tangis
Melainkan kepada Tuhan ia menengadah
Hanya dengan satu tekad yaitu “REVOLUSI”
Dan Revolusi itu adalah AKU,
AKU untuk Tuhanku.

Oleh: Indra Setiawan
Malang, 22 Juli 2008.

0 Response to Puisi: REVOLUSI

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah berkomentar.