Puisi: Sabda Pembebasan

ilustrasi borgol

Sesak dadaku dengan segala ketentuan yang ada
Aku muak melihat bangku-bangku kelas dengan segenap Dosen dan Mahasiswanya
Dimana keberadaan Hamba?
Segala hal mengenai buku dan pena, enyahlah dari mukaku!
Dimanakah pangkuan Sang Bunda Pertiwi Ilmu?
Seperti apakah Wajah-wajah para Bijak nan Mulia?
Dengan kilauan aura sinar ilmu di dadanya
Tak nampak kiranya di mataku, seraya kutampik semua asumsi bermakna.

Bocah bersekolah hanya untuk memenuhi nafsu angkara para Durjana yang berkuasa
Semua Penguasa yang mengatasnamakan Guru dan Abdi Pendidikan
Sejatinya mereka adalah Tiran yang haus darah,
Konglomerat dan Juragan yang lintah darat
Aku tersiksa dengan bereksistensi di dalamnya
Terlihat seringai tawa dan senyum sinis mengalun bersama seabrek teori yang diucap
Laksana melodi yang bertautan dan menggema
Diantara bangkai-bangkai hidup dalam gedung-gedung kelas
Pongah, sombong, congkak, rakus,
Mungkin itulah stereotype yang cocok bagi pelaku Kapitalisme Pendidikan.

Segera dan segera!!!
Hentakkan kaki!
Kepalkan tangan!
Kibarkan bendera!
Hunuslah Pedang!
Seraya berujar dengan satu sabda;
“Lawan atau tertindas!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Oleh: Indra Setiawan
Malang, 10 Januari 2005.

0 Response to Puisi: Sabda Pembebasan

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah berkomentar.